Pasang Iklan Atas 1

Down Menu

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Wednesday, December 4, 2013

Pertama kali ke bioskop sama belo

Nama gue Abyan JK, dan gue sekarang udah hampir setengah tahun sama belo. Gue kasih tau, kalo belo itu bukan nama binatang, tapi nama peliaraan gue *canda (Baca: Belo adalah cewe gue)

Kalo lo liat dia pasti lo suka, karena behelnya menyilaukan mata lo. Jadi pas lagi liat dia, pasti lo bakal terperana melihat belo tersenyum. Salah satu korbannya gue. Kesilauan behelnya.
Berawal dari gue kenalan pada cerita sebelumnya, gue bakal terusin lanjutannya. Cekibrot.

Bioskop, bioskop adalah tempat berkumpulnya orang-orang berbagai status dengan materi yang pas-pasan. Gue adalah status galauers dan belo adalah status action, kalo digabung status itu jadi status aksi galau. Yap, inilah yang gue rasain pas pertama kali ke bioskop sama belo.

Seminggu pacaran, akhirnya belo mengajak gue untuk nonton di bioskop. Dan benar gue adalah cowo tulen, cewe yang akan mengajak gue, bukan sebaliknya. Dan gue dengan senang hati menerima ajakan itu.

Belo itu suka sekali dengan era ke-jepang-jepangannya, dan gue berpikir kalau gue mengajak dia pergi, dia akan memakai kimono ala jepang dan gue berpakaian ala sumo: sempak putih berbedak tebal. Ternyata mitos itu hanyalah rekayasa.

Saat pertama kali gue jalan berdua sama belo, jarak kita sangatlah terbatas, jaraknya antara satu sampai lima meter. Itu karena terdapat daerah yang gue namain “FriendZone”. Gue takut kalau pegangan tangan itu bisa menyebabkan hamil. Ternyata disitu bukan penyebabnya.

Ada tiga tahap pada saat pacaran:


  1. Malu-malu tai kucing
  2. Malu-malu kucing
  3. Malu-malu, nafsu anjing.

Yang pertama itu malu-malu tai kucing, tai kucing itu membuat kita takut untuk mendekat, kita masih malu-malu untuk mencobanya. kayak misalkan gue baru kenal sama belo, masih takut dekat-dekat karena belo adalah hal yang baru buat gue. Tidak mungkin gue bakal terlalu dekat dan sampai menyentuhnya. Apalagi gue memakan tai kucing itu.

Yang kedua adalah malu-malu kucing. Disini pasti kalian pernah di dekat kucing, dan dia akan mengelus-elus ke badan lo dan dengan mesranya dia menatap mata lo dalam-dalam. Sama seperti pacaran. Kalian sudah lumayan kenal dan akan semakin dekat. Jangan heran kalau pacar lo suka ngelus-ngelus dibadan lo dan menggigit lo, artinya dia sudah menganggap dirinya seperti kucing.

Yang ketiga malu-malu, nafsu anjing. Ditahap ini khusus buat para gay dia akan menggonggong bila tidak ditemani seperti PKS (PKS= pekerja kurang setoran). Yang pasti hal ini sangat buruk buat gue. Tapi gue bukan gay. Seperti kemarin di acara lomba, gue duduk santai di lataran teras, suasananya sejuk, namun tiba-tiba ada pemandangan yang tidak sedap.

Beberapa polisi telah bugil bermain pingpong.

Gue ga mau kalau diajak main pingpong sambil bugil. Itu akan menimbulkan kontroversi dalam hidup gue. Dan kalau hal ini terjadi, gue berpikir kalau akan ada berita: “Beberapa polisi tengah bugil bersama anak kecil yang diketahui suka dengan polisi gay dengan modus penipuan bermain pingpong bersama.”
Itu ga akan pernah terjadi.


Sekian dulu cerita gue, jangan lupa baca-baca cerita gue yang lain. Arigatou. (arigatou= bahasa jepang yang artinya terimakasih) :D